Lampung Utara, Kotabumi-Rejosari.
Kehidupan manusia tentu ada saja ujian yang Allah berikan kepadanya, ujian ini adalah bentuk kasih sayang Allah. Tentu saja di sana Allah menilai kesabaran manusia masing-masing. Di balik itu semua tentu saja ada hikmah yang telah diberikan Allah, selalu ada jalan keluar dalam setiap masalah yang ada. Semua tergantung bagaimana manusia menyikapinya, dan sebaik-baik sikap dalam menjalani ujian adalah dengan bersabar. Dengan sami’na wa atho’na , dengan percaya bahwa setiap ujian ini pasti ada rencana terbaik yang akan Allah berikan.Kehidupan Dunia Hanya Sementara
Dunia ini adalah tempat singgah sementara, tempat manusia diuji tentang siapa yang bersabar. Siapa yang selalu yakin kepada Allah, siapa yang selalu taat kepada Allah. Allah berfirman dalam surat Al-ankabut ayat 64 :
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
Banyak manusia yang lalai bahwa dunia ini hanya sementara, banyak manusia yang terlena dengan tipu daya dunia. Tak jarang ada yang lelah ada yang putus asa tatkala masalah dunia berdatangan di kehidupan mereka, tentang cinta, pekerjaan dan hal-hal lainnya. Ada pula yang ingin mengakhiri hidup karena tak kuasa menahan masalah yang sedang dihadapinya. Padahal kehidupan dunia ini hanya sementara, ujian-ujian yang datang itu juga sementara dan pasti akan berlalu. Sikap kita hanyalah harus percaya dan selalu yakin bahwa semua ujian itu adalah proses pendewasaan, proses menitih kesabaran. Harus selalu ingat bahwa akhirat adalah tempat kita yang kekal, kita harus menjalani kehidupan ini sesuai dengan yang syariat Allah. Kerjakan yang Allah perintahkan dan tinggalkan apa yang Allah larang.
Setiap Masalah Pasti Ada Solusinya
Pada hakikatnya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, hanya saja kita butuh waktu untuk bersabar menjalaninya. Jalan keluar yang baiklah yang harus kita pilih, jalan yang tidak bertentangan dengan syariat Allah, lagi lagi dan lagi doa adalah solusi terbaik. Menangis di atas sajadah, memohon agar ujian itu segera terselesaikan dengan baik. Inilah seharusnya sikap yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Dengan adanya sebuah ujian tentu bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah, hati akan menjadi lebih tenang karena kita percaya bahwa Allah akan selalu memberi yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah berfirman dalam surat Al-Insyirah ayat 5 :
اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ
“Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.”
Nabi Muhammad dalam berdakwah, banyak sekali mengalami kesulitan dan hambatan dari orang-orang kafir. Kemudian beliau mendapatkan kelapangan dan kemudahan, yaitu beliau mendapatkan kemenangan atas mereka. Tidakkah kita sebagai hamba Allah hendaknya kita mengambil pelajaran akan hal itu, Nabi Muhammad yang diuji dengan begitu hebat selalu bersabar akan setiap ujiannya, lalu Allah beri kemengan, Allah beri kemudahan. Kita harus menanamkan rasa percaya itu di hati, agar kita tidak pernah menyerah dalam menjalani setiap permasalah kehidupan yang ada.
Makna Sami’na Wa Atho’na
“Sami’na Wa Atho’na” yang artinya kami mendengar dan kami taat. Dalam al-quran Surat An-Nisa ayat 59 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Arti: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Apapun ujian yang datang, bagaimanapun tetap pilihan yang terbaik adalah kembali kepada Allah, percaya sepenuhnya kepada Allah, berpegang teguh kepada Allah. Jangan ada sedikitpun terbenak di hati kita untuk memilih jalan keluar yang Allah larang, contohnya jika kita terlilit sebuah kebutuhan hidup yang mendesak, jangan sampai kita memilih menyelesaikannya dengan jalan riba. Justru hal itu akan membuat semakin rumit masalah yang ada, karena dengan jelas Allah telah melarang perbuatan riba. Maka sudah seharusnya kita kembalikan semua kepada Allah, berprasangka baik kepada Allah, berdoa terus dan percaya bahwa Allah pasti akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dengan “Sami’na Wa Atho’na” maka sebagai muslim yang baik kita harus komitmen untuk benar-benar secara total menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya, dan meninggalkan secara total larangan Allah dengan tanpa terkecuali. Seberat apapun masalah yang datang, jangan pernah memilih menyelesaikan dengan jalan keluar yang bertentangan dengan syariat Allah SWT.
Janji Allah itu Pasti
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 40 :
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).“
Jika kita bersyukur kepada Allah, jika kita taat kepada Allah, jika kita hanya bergantung kepada Allah, jika kita berpegang teguh di jalan Allah, tentu Allah pun akan menyayangim kita, Allah pun akan memberikan yang terbaik untuk kita, tugas kita adalah harus berusaha sepenuhnya untuk tetap taat apapun yang terjadi dalam hidup kita. Taat sampai akhir, taat sampai maut menjemput, jangan pernah berputus asa dalam menjalani hidup ini.
ini juga berlaku jika kita kehilangan sesuatu, tentu Allah juga telah menyiapkan yang ganti terbaik, jika kita bersedih, tentu sedih itu tidak akan berlangsung selamanya, semua ini ada fasenya masing-masing, jika kita lelah dengan dunia, ingatlah bahwa dunia hanya sementara, akhiratlah yang kekal, ingatlah bahwa hidup ini untuk beribadah kepada Allah,”Sami’na Wa Atho’na”. Taat sampai akhir. Janji Allah itu pasti.(dari berbagai sumber)#Faril.